Rabu, Oktober 5

Heart

Setiap orang tentu ingin diakui. Ingin diperlakukan dengan baik. Tidak diperlakukan semena-mena. Termasuk saya pribadi. Terus terang, manusia adalah mahluk sosial, artinya selalu berkomunikasi dengan orang lain dalam bentuk apapun itu. Manusia tidak dapat hidup sendiri, walaupun kadang seolah terasa bahwa tanpa orang lain kita bisa melakukan segala sesuatu. Namun sesungguhnya kita benar-benar membutuhkan orang lain. Lantas bagaimana jika kita merasa bahwa kita tidak membutuhkan orang lain? Bahkan ada pikiran bahwa dengan adanya orang lain semuanya jadi kacau, tidak sesuai dengan yang kita inginkan secara pribadi, terganggu dengan kehadiran orang lain, sehingga membuat kita merasa tidak membutuhkan orang lain. Ini adalah kesalahan besar. Karena dimanapun dimuka bumi ini manusia itu saling membutuhkan. Bukan hanya membutuhkan sesama manusia, tetapi kita juga membutuhkan mahluk hidup lainnya seperti hewan, tumbuhan dan lain sebagainya.

Kadang kita merasa tidak membutuhkan orang lain karena orang lain hanya terasa sebagai pengganggu dalam kehidupan kita pribadi. Itu membuat kita menjadi tampak egois. Egois adalah salah satu sifat manusia yang tidak bisa dilepas. Mungkin bisa dibilang manusiawi jika manusia itu bersifat egois. Egois karena mungkin segala yang kita harapkan dari orang lain, tidak bisa kita peroleh sesuai keinginan kita. Hal ini bisa memacu kita untuk berpikir "gue nggak butuh lu", maka muncullah sikap egois. Egois tidak selalu dalam arti mementikan diri sendiri. Tapi bersikap tidak mempedulikan orang lain, semena-mena terhadap orang lain, bicara kasar ataupun dengan intonasi keras terhadap orang lain, dan lain sebagainya. Padahal kita ini bukan siapa-siapa yang pantas melakukan itu terhadap orang lain, karena bagaimanapun orang lain itu adalah saudara kita dalam menjalani hidup. So...hargailah orang lain. Ada pepatah yang bilang "jika kamu ingin orang lain baik kepadamu, maka perbuatlah yang baik kepada orang lain". Semua orang pasti setuju dengan pepatah ini, tapi tidak semua orang bisa benar-benar melakukan pepatah ini. Meskipun kita sudah berbuat baik, tapi orang lain tetap saja seolah tak peduli dengan kebaikan yang sudah kita lakukan. Jika ingin disapa, maka sapalah terlebih dahulu, dan orang lain pun akan melakukan hal yang sama. Tapi kenyataannya tidak selalu seperti itu. Kita sudah sering menyapa terlebih dahulu, selalu dan selalu terlebih dahulu. Tapi orang lain tersebut tampak tak pernah berusaha untuk menyapa kita terlebih dahulu. Lantas, pepatah diatas seakan tak berguna bagi kita. Apa selanjutnya jika sudah tak berguna? kita mulai tidak menyapa orang lain lagi. Bahkan mulai bersikap cuek, tak peduli, seakan tak melihat dan lain sebagainya. Memang, kita tidak bisa memaksa orang lain untuk selalu berbuat hal seperti yang kita inginkan. Kalo dipikir-pikir, tidak ada salahnya toh kalo sekali-sekali orang lain yang menyapa kita terlebih dahulu. Ini kenyataannya, selalu dan selalu kita yang terlebih dahulu menyapanya.Lama-lama kita pun bisa jadi bosan dan bersikap cuek ketika bertemu dijalan atau dimanapun.

Apa yang membuat semuanya jadi terasa begitu rumit? Hanyalah masalah hati..Jika kita bisa menjaga hati kita, maka apapun yang ada disekitar kita bisa kita maklumi tanpa memikirkannya lebih dalam yang nantinya hanya membuat kita sendiri menjadi kesal, sakit hati, kecewa ataupun bete. So...mari kita menjaga hati...

Coretan kecil untuk Pemimpin

Banyak menurut saya "menyalahkan" presiden atas kematian TKW yang dihukum pancung di luar negeri sana. Seolah meminta pertanggungjawaban beliau atas kejadian yang menimpa ibu Ruyati. Bahkan disebut-sebut pemerintahan SBY-BOEDIONO gagal. Tentunya Pak Presiden selaku Kepala Negara tidak menginginkan setiap rakyatnya dimanapun berada mengalami nasib yang tidak menyenangkan. Sebaliknya saya yakin beliau pasti menginginkan setiap WNI merasa sejahtera dalam menjalani hidup. Memang, selaku Kepala Negara Indonesia beliau pun turut serta dalam hal itu. Tapi jangan sampe "menyalahkan" gitu donk. Kejadian yang menimpa ibu Ruyati itu merupakan tanggung jawab seluruh WNI, khususnya aparat-aparat negara. Kita rakyat kecil hanya bisa berharap semoga aparat negara bisa menyelesaikan masalah ini, secara bersama-sama, bukan hanya tugas presiden saja.

Mari melakukan koordinasi yang baik dan berhenti saling menyalahkan satu dengan yang lain..

Peaceful & Welfare for Indonesia (^_^)

Long Time

Cukup lama blog ku yang satu ini nggak kukunjungi. Pada akhirnya, tanggal 5 Okt ini, gw pun nyoret2 lagi disini. Ga kalah bagus sih sama multiply. Bedanya, di multiply ada emoticon-nya, jadi bisa digunakan untuk mewakili ekspresi ^_^ 

Kembali gw bingung mw nyoret2 apa disini. Tapi akhir2 ini gw selalu dapat email tentang pelajaran bahasa Korea atau yang biasa disebut Hangul. Hmm Korea.. sebuah negara dengan segala cerita yang mereka miliki, mampu memasuki dunia internasional. Gw bukannya bermaksud bilang mereka nggak sanggup untuk itu, justru gw merasa mereka sangat hebat, two thumbs for Korea. Mereka mampu membawa keunikan dan cerita tersendiri yang ditawarkan kepada dunia luar untuk bisa memudahkan negara lain menerima kehadiran mereka. Salah satunya adalah melalui drama2 Korean yang akhir2 ini semakin menjamur. Tak berhenti sampai disitu, dunia musik mereka pun tak kalah menarik. Bahkan, sampai mampu membuat orang lain, khususnya Indonesia, terinspirasi oleh mereka, dan pada akhirnya muncullah artis2 yang kebanyakan disebut "menjiplak" dari korea. Kalo menurut gw sih, mereka pasti ngikutin artis korea itu, tapi apapun itu, gw yakin nggak 100% mereka benar2 meniru artis korea. Namanya terinspirasi, otomatis ya melakukan hal yang sama dengan segala sesuatu yang menginspirasi. Sama seperti gw yang habis baca novel2 teenlit, jadi terinspirasi untuk nulis cerita yang berbau teenlit juga. Tapi kan tidak 100% meniru, hanya terinspirasi aja. Mencoba untuk melakukan sesuatu yang sebenarnya bisa dilakukan, tapi kadang harus nunggu dapat inspirasi dulu baru kepikiran untuk melakukannya.

Sampai disini, gw minta maaf ama diri gw sendiri, bahasa gw ini agak berat booo hahahhahaha... Tapi apapun itu ya, whateverlah... Ini blog gw pake untuk mencurahkan apa yang ada dipikiran gw, apa yang sedang terpikir oleh gw, dan wajar saja kalo ceritanya panjang lebar nggak jelas.. 

Keberadaan Korea kini telah memikat hati setiap orang yang mencoba ingin tau.. Film2 mereka bagus, alurnya pun mantap. Buat gw pribadi, mending nonton Korea yang ga enak sekalipun dibanding sinetron lokal yang dibintangi artis papan atas. Alasannya, so pasti uda pada tau. Sayangnya, gw nggak terlalu mania dgn  drama2 korean itu. Sekedar nonton saja. Paling kalo ada rekomendasi dari temen yang bilang kalo film ini bagus "dengan menyebutkan judulnya" barulah gw coba untuk nonton, itupun kalo sedang diputar di tv lokal. Kalo untuk sampe beli kaset bajakan sih gw ogah, karena itu = buang2 duit buat gw, alasannya ya itu tadi, gw nggak terlalu mania sama film2 korea. Soal musik...gw juga nggak terlalu sreg. Kalopun gw tau lagu korea itu karena nonton film2 korea dulu, baru kalo lagunya kedengaran enak didengar, baru gw coba cari di net untuk di download. Bagaimana dengan bahasa? Nah.....kalo soal bahasa, gw baru sreg ama Korea. Bahkan gw bela2in untuk beli buku dan kamusnya. Ketertarikan gw sama bahasa korea bukan karna nonton, tapi karna iseng gw bergaul dengan teman kuliah gw dulu, namanya Christin. Awal kenal dan coba dekat ama ini anak, berat bo... Dia orangnya ceplas ceplos kalo ngomong, trus brisik -dalam arti ada aja yang diomongin-, dia cantik dan manis, tapi.......polos super duper banget. Kalo dari segi penampilan waktu kuliah semester III dia sangat cuek terhadap penampilannya. Kaus oblong dipadukan dengan celana agak gombrong dan keliatan mata kakinya. Ditambah tepi lengan kausnya suka digulung ama dia.. Tapi.........dia pintar, wawasannya luas, ditambah rasa ingin taunya tentang sesuatu yang bisa menambah wawasan yang menurut gw cukup tinggi. Nah...berteman dengan dia yang sederhana dan super ceplos bikin gw sempat gerah juga. Gak enak banget deh. Tapi ya...namanya pertama2 kan butuh penyesuaian. Pada akhirnya, gw bisa menyesuaikan diri sama dia, merasa enjoy saat bersamanya dan ada saja yang dibicarakan saat lagi bareng. Dan pada akhirnya, entah bagaimana awalnya -gw lupa-, dia ngajarin gw tentang bahasa Korea. Awalnya gw nggak ngerti soal Hangul, tapi berkat kebaikan teman gw yang satu ini, dia ngajarin gw. Untungnya, huruf2 Korea nggak terlalu sulit untuk dipahami dan gampang untuk dipelajari, tapi harus niat juga, karena kalo setengah niat benar2 nggak bakal ngerti dan itu berarti kita melewatkan satu kesempatan yang bisa menambah ilmu kita, ditambah untuk mendapatkannya kita nggak bayar alias gratis. Nah...berhubung gw langsung fall in love at first sight sama bahasa Korea, jadilah gw copy buku koreanya teman gw itu, dan langsung gw pelajarin. Kebetulan, ada juga teman gw yang lain yang naksir sama bahasa Korea. Akhirnya, sambil kuliah pun kita tetap belajar nulis2 bahasa korea hahahaha
Semua berawal dari situ, dari sekedar keisengan gw bergaul sama teman gw itu. Akhirnya, untuk mempelajari lebih lagi soal bahasa Korea, gw pun bela2in untuk beli buku dan kamusnya. Meskipun uda kenal sama bahasa Korea dan huruf2nya, gw tetap beli buku untuk pemula. Sayangnya, setelah gw punya buku sendiri dan juga kamus itu, gw berubah jadi malas. Membukanya saja uda jarang gw. Akhirnya, entah bagaimana awalnya, gw nemu "sesuatu" yang selalu ngirimin gw bahasa korea lengkap dengan kalimat dan artinya. Ditambah komputer gw punya speaker, gw bisa dengerin cara pelafalan bahasa Korea itu. Susah sih memang, kalo dibanding sama bahasa Inggris, bisa dikatakan masih mudahan belajar bahasa Inggris. Tapi... apapun itu, semua bahasa punya keunikan tersendiri. Gw berharap gw benar2 bisa mendalami bahasa Korea ini. Nggak usah muluk2 lah gw bilang ingin menguasai, tapi setidaknya gw paham dan bisa baca bahasa Korea. Yuhuuuuuuuuuuuu...