Selasa, November 15

Can't Live Without Internet

Pertama kali kenal Internet itu ditahun 2002, waktu aku kelas 2 SMK Teladan di Pematang Siantar, Sumatera Utara. Itupun karena pihak sekolahku menyediakannya persis disebelah tempatku kursus komputer. Dua2 nya ini adalah punya sekolah. Awal mengetahui keberadaannya tidak menarik buatku karena sejujurnya akupun tidak paham komputer meski sudah sedang kursus. Waktu itu sistem penyimpanan data pun masih pake disket yang lebarnya kayak kaset CD dan tebalnya kira2 setengah centi. Setiap praktek aku selalu dapat komputer yang suka error. Untuk minta tolong sama guru les pun aku harus menunggu giliran karena kami cukup banyak. Inisiatif sendiri aku pun pindah komputer dan tetap saja tidak nemu komputer yang bersahabat. Akhirnya setiap kursus aku -paling sering- hanya bisa liat teman sebelahku yang asik klik sana sini. Karena tidak paham kalo komputer akan menjadi sesuatu yang penting dimasa depan, ditambah lagi kursus ini gratis, aku justru senang dengan keadaan itu karena bisa ngobrol dengan teman2ku tanpa peduli instruksi yang dijelaskan sekaligus ditulis di white board. Meskipun setiap pulang kursus aku liat diteras sebelah selalu rame dan ada juga siswa siswi dari sekolah lain, tetap saja tidak membuatku ingin berkunjung. 

Setelah naik kelas 3, waktu luangku jadi cukup banyak. Iseng aku ajak teman satu sekolah ke ACC -nama tempat internet itu-. Begitu masuk ruangannya, terasa hawa sejuk dan terdengar musik yang asing ditelingaku, tapi tetap enak didengar. Aku -dan mungkin temanku- kaget melihat setiap kursi berisi, bahkan ada yang satu komputer dengan 2 orang. Kebetulan ada temanku cowok satu sekolah yang sedang berada disalah satu kursi itu. Kami mendekat dan aku melihat temanku itu lagi asik mengetik sambil senyum2 sendiri. Aku takjub saat melihat ada tulisan yang muncul tiba2 sebagai balasan dari ketikan temanku itu. Aku pengen bertanya, tapi kuurungkan karena aku liat dia lagi serius. Untungnya dia tidak lama, jadi aku pun bisa bertanya. Jawabnya " Itu namanya chatting" saat kutanya yang tadi itu dia ngapain. Coba aja, asik kok.. Aku menggeleng karena memang tidak paham komputer. Akhirnya temanku yang aku ajak tadi pun mencoba. Ternyata chatting membuatku ketagihan. Harga per jam yang hanya Rp 2000 saja -khusus untuk murid Sekolah Teladan- membuatku tak kuatir saku cekak. Sepulang sekolah aku langsung "tobbus" ke ACC. Butuh sebulan untuk aku perlu bantuan operator. Setelah cukup paham dan mau coba2 akhirnya akupun jadi lebih paham. Hanya saja, yang bisa kulakukan hanya chatting dan chatting. Selama itu, aku tak pernah tau kegunaan internet selain dari itu hahaha. Meski hanya sekedar chatting, tapi setidaknya aku udah XLangkah lebih maju dibanding sebelumnya yang tidak paham komputer sama sekali.

Lulus SMK aku melanjut ke Jakarta. Aku senang saat mengetahui disekitar kampus ada warnet. Tanpa pikir panjang lagi, aku selalu berkunjung setiap ada kesempatan. Bahkan aku pernah bela2in telat kuliah atau pulang malam hanya karena lengket didepan monitor. Dan..........yang kulakukan masih tetap chatting dan chatting. Seiring dengan berjalannya waktu dan luasnya pertemanan, kegunaan internet bertambah buatku. Bukan hanya chatting dan chatting lagi. Kini aku bisa berkirim surat via Email dengan temanku dikota lain yang kala itu masih pake fasilitas Email juga. Kemudian beralih ke Yahoo Messenger -tadinya aku hanya berkutat di iRC-. Tapi...tetap saja aku hanya bisa chatting dan chatting. YM dan iRC kan sama aja fungsinya hahahaha. Kemudian aku kenal Friendster dan coba ikut2an bergabung meski sebenarnya tidak paham. Aku tau internet hanya seputar itu. Meski hanya seputar itu, bisa dibilang aku sudah XLangkah lebih maju karena tak lagi berkutat di dunia chatting.

Lulus kuliah aku langsung kerja. Kurang beruntungnya aku, perusahaan tempatku bekerja cukup pelit. Jangankan fasilitas internet, komputer diruangan pun hanya satu untuk beberapa pemakai. Kalo tiba2 error, kerjaan pun jadi terganggu. Lama2, internet dan komputer bagiku hanya itu2 saja. Tak ada yang menarik. Tak ada yang bisa kulakukan dengan keduanya itu. Setelah dua tahun kerja, aku pun pindah -tempat sekarang-. Awalnya berhadapan dengan komputer disini-tepatnya internet ya- aku masih tidak tau harus berbuat apa. Apa yang bisa kulakukan dengan fasilitas internet ini? Aku taunya hanya sekedar chatting dan punya akun di jejaring sosial seperti facebook, kini aku XLangkah lebih maju lagi karena tidak hanya berkutat di YM dan Friendster. Lama2 aku pun bereksplorasi. Hasil eksplorasi membuatku menemukan "Sesuatu" yang berbentuk artikel, cerita atau bahkan sekedar coretan seperti kata penulisnya. Awalnya aku nggak tau "Sesuatu" itu apa. Akhirnya setelah klik sana sini aku mendapatkan istilah baru. Ternyata itu namanya Blog. Lama2 aku pun pengen punya blog sendiri. Tempat yang dalam hati kuniatkan untuk sekedar menulis apa saja yang ingin kutulis di blog ini -aku nggak punya jiwa komersial yang bisa memancing pengunjung datang ke blogku-, itupun karena ada blogger yang bilang kalo fungsi blog itu bermacam2,  tergantung tujuan pemiliknya. Dan akupun membuatnya jadi "buku harian"ku. Meski kusebut buku harian, tapi aku tidak selalu menulis secara harian diblog ini hehehe. Setelah punya blog, aku jadi lebih paham fungsi internet. Hebat sekali, apa yang kubutuhkan -bahkan yang tidak kubutuhkan sekalipun- mampu disediakan internet, apapun itu, apapun itu. Semuanya terpenuhi berkat Google, ditambah lagi sekarang ini segala penyedia kebutuhan apapun sudah memiliki situs sendiri. Aku pernah iseng tanya teman2ku, "Punya blog nggak"? Delapan dari sepuluh temanku menjawab tidak, seorang bilang punya tapi nggak ngerti buat apaan, dan seorang lagi punya tapi jarang dibuka. Aku hanya menggeleng kala menyadari respon itu karena dari sekian banyak yang kukenal didunia maya, rata2 memiliki blog. Blog memang bukan suatu kewajiban harus dimiliki, tapi hari gini nggak punya blog?? Plis deh kata temen gw yang melek teknologi. Bahkan ada yang nggak tau apa itu blog. Aku kecut juga dengan reaksi teman2ku itu, karena jadinya nggak bisa saling berkunjung ataupun share everything dengan mereka2 yang sudah kukenal didunia nyata. Sedangkan sekarang ini, aku hanya selalu berkunjung dan share dengan orang lain yang tidak kukenal sama sekali. Tapi, kalo dipikir2 sih, aku sudah XLangkah lebih maju lagi -bahkan XLangkah lebih maju dari teman2ku- karena tak lagi hanya berkutat di dunia chatting dan jejaring sosial. Kini, aku bisa mencurahkan segala pikiran di dunia internet melalui blog. Tapi...meski uda punya blog, aku belum piawai dalam hal desainnya, tata letaknya dan hal lain yang terkait dengan pengaturan blog hehehe, tapi setidaknya aku udah XLangkah lebih majulah ya.. Selain nge-blog, hal lain yang bisa kulakukan tanpa pernah berpikir akan bisa kulakukan kelak adalah aku jadi bisa melamar pekerjaan secara online tanpa harus cape2 menyiapkan dokumennya dan pergi ke kantor pos, bisa mengetahui keadaan disuatu wilayah didalam negeri, situasi politik, keuangan, kesehatan, bahkan bisa mengetahui keadaan suatu wilayah dinegara mana pun didunia ini, bisa baca koran kompas -koran favoritku- secara online melalui ePaper, bisa melihat isi majalah wanita secara keseluruhan meskipun tidak secara detail, bisa mengecek harga tiket pesawat dan masih banyak lagi. Bahkan karena sudah XLangkah lebih maju, internet membantuku tanpa sengaja menemukan acara Lomba Menulis yang diselenggarakan pihak XL ini setelah klik sana sini dan aku pun jadi bisa ikutan. Seperti kebanyakan orang, hari2ku pun selalu  dengan internet. Tak bisa kubayangkan gimana rasanya kalo sampe sekarang aku tidak paham internet, pasti kebanyakan jadi terbelakang. Internet telah membuatku XLangkah lebih maju, bahkan dalam kehidupan dan cara berpikir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar